24 Maret Peristiwa Bersejarah Memperingati Bandung Lautan Api
Rima Noviyanti
Microgoldbisnis.com – Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kondisi Indonesia masih belum stabil.
Indonesia masih mengalami perbuatan kekuasaan dan pertempuran di beberapa daerah. Salah satu pertempuran yang terjadi ialah pertempuran Bandung Lautan Api.
Kejadian ini diawali dengan datangnya pasukan sekutu di bawah Brigade MacDonald pada 12 Oktober 1945, dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id.
Kondisi yang semakin memanas tersebut dipicu oleh Sekutu yang meminta seluruh senjata api yang dimiliki penduduk, kecuali milik TKR dan Polisi untuk diserahkan.
Ditambah pihak Sekutu yang mulai bertingkah dan mengacaukan keamanan setelah orang-orang Belanda bebas dari kamp tahanantahanan, sehingga bentrokan pun tidak dapat dihindari.
Sehingga, Pada malam tanggal 24 November 1945, TKR dan badan perjuangan lainnya melancarkan serangan terhadap beberapa markas Sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger yang menjadi markas besar Sekutu.
Sehingga pihak Sekutu membuat ultimatum agar wilayah Bandung Utara di kosongkan oleh seluruh warga Indonesia, Bandung Bagian Utara menjadi wilayah yang dikuasai pihak Sekutu dan Bandung Bagian Selatan wilayah yang dikuasai oleh pihak pemerintah Indonesia.
Selama bulan Desember terjadi beberapa pertempuran di berbagai tempat antara lain, Cihaurgeulis, Sukajadi, Pasir Kaliki dan Viaduct. Sekutu berusaha merebut Balai Besar Kereta Api namun usaha tersebut gagal.
Memasuki awal tahun 1946, pertempuran semakin berkobar secara sporadis.
Serangan – serangan sporadis dari pasukan Indonesia dan kegagalan mencari penyelesaian di tingkat daerah membuat posisi Sekutu semakin terdesak.
Dalam kondisi yang semakin terdesak pihak Sekutu dalam upayanya melakukan pendekatan kepada para petinggi di Indonesia menyampaikan ultimatum.
Tanggal 23 Maret 1946 ultimatum tersebut disampaikan kepada Perdana Menteri Syahrir bahwa tanggal 24 Maret 1946 pukul 24.00 WIB pasukan Indonesia harus sudah meninggalkan Bandung Selatan sejauh 10 sampai 11 kilometer dari pusat kota.
Kemudian Syahrir menugasi Syafruddin Prawiranegara dan Jenderal Mayor Didi Kartasasmita hadir ke Bandung untuk bertemu Jenderal AH. Nasution untuk melaksanakan ultimatum tersebut tetapi ditolak.
Kemudian, Nasution akhirnya bertemu dengan Syahrir dan dengan alasan menyelamatkan TRI yang belum mampu menandingi kekuatan pihak Sekutu dan penyelamatan TRI agar Nasution mengikuti ultimatum dari Sekutu tersebut.
Akhirnya, Nasution bertemu dengan para komandan TRI para pemimpin laskar dan aparat pemerintahan dalam pertemuan tersebut disepakati untuk membumihanguskan Bandung sebelum kota itu ditinggalkan.
Menurut rencana, bumi hangus akan dilakukan pada tanggal 24 Maret pukul 00.00. Ternyata, bumi hangus dilaksanakan lebih awal yakni pukul 21.00.
Gedung pertama yang diledakkan ialah Bank Rakyat, kemudian pembakaran tempat seperti Banceuy, Cicadas, Braga dan Tegalega.
Anggota TRI membakar sendiri asrama – asrama mereka. Pada malam tanggal 24 Maret 1946 bukan hanya pasukan bersenjata yang meninggalkan kota Bandung dan seketika kota itu terbakar.
Mereka meninggalkan Bandung untuk Sekutu dalam kondisi hangus tak bersisa. ***
Sumber : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/peristiwa-bandung-lautan-api/